Yukk Ketahui Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Penyakit OCD

Obsessive-Compulsive Disorder atau yang lebih dikenal dengan OCD, ialah gangguan pada mental yang mengakibatkan pengidapnya memiliki obsesi yang berulang, sedangkan mereka sendiri tidak menginginkannya. Obsesi yang dimaksud, bisa berupa ide, sensasi, atau pikiran yang kemudian menjelma menjadi dorongan yang sangat menganggu, bahkan munculnya secara berlebih bisa menimbulkan kecemasan.

OCD dapat membuat pengidapnya melakukan suatu tindakan tertentu berulang-ulang atau kompulsif dengan tujuan mengurangi kecemasan terhadap obsesi yang muncul. Hanya saja, perbuatan yang dilakukan hanya memunculkan rasa lega yang bersifat sementara. Suatu saat, obsesi itu akan muncul kembali, bahkan bisa bertambah besar. Hal mana, siklus ini bisa terjadi secara berulang ulang.

Umumnya, OCD akan melibatkan kompulsi dan obsesi. Tetapi, ada kemungkinan pengidap OCD hanya mempunyai gejala obsesif atau kompulsif, secara terpisah. Bagi para pengidap OCD, secara umum hanya menyertakan satu pola atau perilaku yang dilakukan berulang-ulang. Misalnya, takut kuman, pengidap OCD akan berlebihan dalam membersihkan tangannya.

Faktor Penyebab OCD

Menurut riset medis, hingga saat ini penyebab seseorang terjangkit OCD belum bisa ditetapkan secara pasti. Hanya saja, peneliti menyebut, faktor yang paling mempengaruhi antara lain:

  • Adanya gangguan mental
  • Mempunyai anggota keluarga yang juga mengidap OCD
  • Pernah melalui peristiwa besar yang tidak menyenangkan

Gejala dan Diagnosa OCD

OCD disebut sebagai gangguan mental yang menunjukkan gejala seperti rasa cemas dan takut yang berlebih serta timbul terus-menerus. Adanya rasa takut itu, kemudian memumculkan perilaku tak wajar untuk menghilangkannya. Sebagaimana contoh kasus di atas, seseorang yang tidak ingin sakit karena kuman di tangan, maka ia akan selalu mencuci tangannya secara berlebihan.

Umumnya, diagnosa ini bisa ditemukan oleh para psikiater. Hal mana, psikiater akan mengadakan tanya jawab secara mendalam kepada pengidap tuk menggali obsesi dan perilaku yang ditimbulkan, serta dampak yang kemungkinan menyertainya. Untuk tahap lanjut, psikiater pun akan memproses pemeriksaan fisik untuk memastikan relevansi dan hubungan kasus.

Apakah OCD Bisa Disembuhkan?

Pada pengidap OCD kronis, penyakit ini tidak bisa disembuhkan secara total. Meski demikian, tetap ada upaya perawatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejalanya secara signifikan sehingga pengidap bisa menjalani kehidupannya secara normal. Setidaknya, perawatan yang utama ialah prikoterapi dan medikasi, hingga pemberian obat khusus. Namun, agar hasil maksimal, perawatan tersebut bisa dijalankan secara bersamaan.

Cognitive Behavioral Therapy atau yang kerap disebut CBT dinilai menjadi jenis terapi paling efektif atasi OCD. Terapi satu ini menggunakan pendekatan ERP, hal mana terapi jenis ini justru mendekatkan si pengidap dengan benda-benda atau hal yang ditakutinya untuk belajar mengontrol dirinya.

Sebagai misal, apabila pasien OCD takut terhadap debu, maka ia jusrtu akan didekatkan dengan debu tersebut. Hal ini dimaksudkan agar ia mulai belajar mengendalikan kecemasan serta menemukan cara terbaik untuk mengatasi rasa takutnya. Namun, hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan ya, perlu ahli psikoterapis tersendiri.

Selain itu, upaya yang bisa dilakukan keluarga selagi masa perawatan berlangsung, ialah tidak membuat pasien menemukan rasa cemas yang baru. Jangan sampai pasien mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan lain, sehingga berpotensi timbulkan rasa takut dan cemas yang baru.

Nah sobat, berbagai informasi terkait OCD dan kesehatan lainnya bisa anda dapatkan di Halodoc.com sebagai platform kesehatan digital terbaik. Tentu, informasi kesehatan perlu disaring agar diperoleh informasi yang valid. Nah, halodoc bisa menjadi teman setia anda menemukan informasi valid itu.